CV SEKAR ARUM
Kamis, 02 Juni 2016
Limbah Tebu Ternyata Bisa Dipakai untuk Campuran Beton
Hernawan Fajar, Aditya Wibawa Mukti, dan Alfi Arifai mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memanfaatkan limbah tebu untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Mereka menggunakan limbah itu untuk campuran pembuatan beton.
Hasil inovasi dan kreativitas dari mereka bertiga pun membawa kemenangan untuk UMY dalam ajang Concrete Competition D’Village 5th Edition yang diselenggarakan pada 24-26 April 2015 di Institut Teknologi Surabaya (ITS).
“Ide memanfaatkan limbah tebu ini sebenarnya kita dapat dari mas Aditya, yang waktu itu membaca 3 jurnal, di mana dalam jurnal tersebut menyarankan ketiga limbah ini untuk digabung karena nantinya akan menghasilkan beton yang baik, akhirnya dari situlah kami membuat beton dari limbah tebu. Pemanfaatan limbah ini juga didukung dengan tema yang ada, yaitu memanfaatkan limbah lokal, “ jelas Hernawan Fajar, Jumat (8/5/2015).
Fajar menambahkan, bahwa limbah tebu yang digunakan ada tiga macam. Pertama, satu beton ditambahkan dengan abu ampas tebu.
Kedua, satu beton ditambahkan abu ampas tebu teraketel, dan ketiga, satu beton ditambahkan dengan molase atau cairan gula yang sudah dikristalkan berulang-ulang yang tidak bisa digunakan lagi.
"Dari ketiga campuran limbah tersebut akhirnya kita jadikan satu dan dicampurkan dengan beton, “ tambahnya.
Dalam pembuatan beton ini ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, yaitu kekuatan dan juga ketepatan.
“Untuk total pembuatan beton ini kami hanya diberi waktu 30 hari, untuk pembuatan beton ini kami hanya membutuhkan waktu satu hari saja untuk membuat adonannya. Namun, bukan hanya berhenti di situ saja, kita tetap harus melakukan pengujian kekuatan dan ketepatan beton tersebut. Waktu pengujian kita lakukan pada hari ke-14 yang kita uji di laboratorium UMY dan hari ke-28 kita lakukan pengujian di ITS-nya, “ jelasnyanya.
Fajar kemudian menambahkan bahwa, awalnya mereka agak pesimis dengan hasil pengujian pada hari ke-14 yang dilakukan di laboratorium.
Karena hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan yaitu hanya 16-17 Mpa padahal pada ketentuan lomba kekuatannya harusnya 30 Mpa.
"Pada hari ke-28 akhirnya beton itu diuji lagi, namun kali ini langsung di ITS waktu lomba dan ketika diuji hasilnya sangat mencengangkan karena target yang kita buat malah melebihi yaitu 30-37 Mpa. Di situ kita merasa sangat senang sekali, “ tambahnya gembira.
Sumber : http://jogja.tribunnews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar